Wonosobo, WartaHukum.com - Agar tercipta lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan menyenangkan, SMPN I Wonosobo, dengan semua pengurus OSIS dan siswa yang berjumlah 760 orang hadiri edukasi dan deklarasi tentang anti perundungan atau bullying, anti kekerasan seksual, antinapza, anti intoleransi, yang bertempat di Gedung Sasana Adipura, Selasa (01-09-2022).
Sebagai narasumber Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat yang diwakili Pasi Intel Kapten Inf Khabib Al Amin. Sedang acara dibuka oleh Drs. Tono Prihatono selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.
Drs. Tono Prihatono dalam pembukaannya ucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini maka sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi para siswa, sehingga tujuan pendidikan yang dicanangkan pemerintah bisa berhasil sesuai harapan," tuturnya.
Selaku Kadispora, beliau menekankan bahwa deklarasi tersebut nantinya harus benar-benar diterapkan di setiap lingkungan sekolah.
"Deklarasi ini jangan sekedar kampanye semata, namun harus diwujudkan dalam aksi nyata. Kegiatan ini pun harus didukung oleh semua pihak mulai dari Pemerintah, Dewan Guru, wali murid hingga peserta didik tentunya," tegas Kadispora.
Kapten Inf Khabib dalam pengarahannya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman yang sangat kompleks, mulai dari agama, suku bangsa, adat istiadat dan sebagainya.
"Perbedaan ini menjadi anugrah yang tak terhingga, akan tetapi juga bisa menjadi malapetaka," paparnya.
Oleh sebab itu Kapten Khabib Al Amin mengajak kepada semua siswa untuk saling mengerti bahwa di sekolah terdapat banyak anak yang memiliki latar belakang berbeda - beda.
"Perbedaan tersebut harus kita sadari bersama, tidak boleh menjadi bahan ejekan atau sebagainya," kata Pasi Intel.
Lanjut Kapten Khabib Al Amin, "Sebagai aparat keamanan negara, Kami sangat mendukung kegiatan ini, sebab anak - anak merupakan calon penerus bangsa, sehingga mereka harus dibekali dengan rasa persatuan dan kesatuan demi keselamatan NKRI," imbuhnya.
Sebagai Kepala Sekolah SMPN I, Sri Puji Astuti mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
"Harapan kami dengan diselenggarakan kegiatan ini, yang diikuti seluruh komponen maka bisa mencegah terjadinya perundungan, kekerasan seksual, penggunaan napza dan pencegahan diskriminasi," ujarnya.
Terwakili Ketua OSIS SMPN I, Arga Fatan Rahmawan mengatakan jika selanjutnya OSIS akan terus bersosialisasi 3 dosa besar pendidikan.
"Melalui ketua kelas, kami akan menggerakkan lebih kencang lagi tentang 3 dosa besar pendidikan, agar kita tidak melakukan hal hal yang akan merugikan diri sendiri maupun orang lain," ucap Arga.
Dari uraian salah satu narasumber tadi, Arga mengutarakan, baru mengetahui jika salah satu jenis napza yaitu narkoba pemakaiannya tidak dilarang, asalkan penggunaannya itu jelas, seperti kesehatan atau keperluan medis lainnya, yang penting bukan untuk penyalahgunaan.
"Saya kemarinnya juga baru mendapatkan info terbaru, jika ternyata di kelas VII tepatnya, terdapat beberapa kejadian perundungan. Jadi sangat memungkinkan dari OSIS ataupun guru, dengan bantuan orang tua/wali murid untuk menindak lanjuti ataupun menanggulangi masalah ini," ungkapnya.
Sebagai ketua OSIS dia menginginkan SMP Negeri 1 Wonosobo ini menjadi sekolah yang anti perundungan, anti intoleransi, anti kekerasan seksual, dan anti napza.
"Ya tentunya supaya tercipta serta meningkatkan rasa toleransi yang terdapat di SMP Negeri 1 Wonosobo ini, sehingga semangat persatuan dan kesatuan ini semakin kuat, dalam jiwa warga sekolah ini," tutup Arga.
("et")
Tidak ada komentar:
Tulis komentar